A Grain Of Wheat Ministries

Membaca Online
Babel

BABEL SAAT INI

Bab 4

Babel, buku oleh David W. Dyer

PUBLIKASI MINISTRIES “A GRAIN OF WHEAT”

Oleh David W. Dyer

Diterjemahkan oleh L. Yunnita

DAFTAR ISI

Bab 1: SI PELACUR

Bab 2: BABEL

Bab 3: DARAH PARA MARTIR

Bab 4: BABEL SAAT INI (Bab saat ini)

Bab 5: KEHANCURAN BABEL

Bab 6: UMAT-KU PERGILAH DARI PADANYA

Bab 7: GEREJA KATOLIK ROMA



BABEL SAAT INI

Kita belajar dari kitab Wahyu bahwa Babel kuno bukanlah satu-satunya masa di mana si pelacur muncul. Itu bukan satu-satunya masa saat keduniawian mencapai puncaknya. Itu bukan periode unik atau tempat di mana semua yang ditawarkan dunia, termasuk hiburan, seks, dan dosa, dimanifestasikan secara keseluruhan.

Menurut tulisan dalam Wahyu, ada tempat dan kesempatan lain di mana nafsu dan keburukannya mencapai puncaknya. Tampaknya sampai sekarang, sudah ada enam "manifestasi".

Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Mari kita selidiki bersama. Dikatakan bahwa pelacur ini menunggangi seekor binatang buas yang memiliki tujuh kepala. Dalam buku lain yang berjudul Antikristus, kami tunjukkan bahwa dalam nubuat Alkitab, seekor binatang buas yang muncul dalam penglihatan dan digambarkan memiliki banyak kepala ini, merujuk pada suksesi para penguasa atau kerajaan. Dengan menerapkan prinsip ini, dapat kita simpulkan bahwa Babel akan naik ke puncaknya selama tujuh kali dalam sejarah dunia.

Selanjutnya dikatakan bahwa lima manifestasi ini telah datang dan pergi pada saat Yohanes melihat penglihatan ini. Ada tertulis: "Lima di antaranya sudah [sudah] jatuh ..." (Why 17:10). Lima dari tempat-tempat ini, saat roh Babel bangkit untuk menjadi yang unggul, telah mencapai puncaknya dan kemudian menghilang sebelum Yohanes melihat penglihatan ini.

Meskipun kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kerajaan masa lalu mana yang juga termasuk dalam daftar Babel ini, ada kemungkinan bahwa Mesir kuno di bawah beberapa Firaun juga mungkin telah naik sampai ke keberlebihan yang telah digambarkan. Mungkin kekaisaran Media-Persia atau kerajaan Aleksander the Great yang terakhir, atau bahkan Asyur kuno bisa cocok dengan pola itu. Siapa sebenarnya mereka tidaklah penting bagi pemahaman kita. Tentu sudah ada lima dan mereka sudah datang dan pergi atau "jatuh".

Lalu ada tertulis, "masih ada satu”. Ketika Yohanes melihat penglihatan ini, dia sebenarnya menyaksikan "perwujudan" keenam. Pada saat itu, Kekaisaran Romawi memenuhi syarat untuk menjadi inkarnasi Babel. Tentu saja, kekaisaran ini terkenal karena keberlebihan duniawi dalam setiap aspek budayanya.

Roma adalah pusat budaya, ekonomi, dan politik dunia barat pada waktu itu. Kota itu terkenal karena sisa dosanya. Kemabukan, pesta seks, acara olahraga yang meliputi pembunuhan, hiburan, dan semua kesenangan yang ditawarkan dunia ini ada di sana secara berlimpah. Seks, kemewahan, rekreasi, hal-hal mewah, kekayaan, dan semua hal lain yang menjadi ciri sistem dunia ini tersedia di sana. Tentu saja, kekaisaran itu memenuhi syarat untuk menjadi salah satu manifestasi dari pelacur iblis. Jadi, terlihat bahwa Roma kuno sangat cocok dengan pola yang telah kita gambarkan. Ini pastilah "Babel" pada masa penglihatan Yohanes.

Tetapi bahkan jika Roma dimasukkan sebagai yang "masih ada", maka itu baru enam "Babel". Masih ada satu yang kurang.

Dari situ kita baru tahu rahasianya. Perwujudan besar Babel yang terakhir belum datang. Itu akan muncul suatu saat di masa depan. Dia berkata: "... dan yang lain belum datang" (Why 17:10).

Dari sini kita tahu bahwa akan ada, pada akhir zaman ini, satu manifestasi besar terakhir dari Babel. Ini akan menjadi perwujudan akhir dari si pelacur, suatu tempat di bumi yang pada hari-hari terakhir akan menjadi simbol atas semua pikatan dan rayuan Setan.

Pada akhir zaman, di bumi ini akan ada suatu bangsa yang menjadi sangat kaya dan merosot moralnya. "Kerajaan" itu akan menjadi terkenal karena keberlebihan dan kemewahannya. Itu akan menjadi "reinkarnasi" Kekaisaran Romawi dengan semua keberdosaan duniawinya. Kita akan melihat satu tempat yang melambangkan semua kesenangan dan hasrat naluriah bahkan intelektual yang ditawarkan dunia ini. Itu akan menjadi manifestasi ketujuh dan yang terakhir dari pelacur jahat ini.

Tempat itulah, Babel terakhir, yang akan dihancurkan oleh Antikristus dan sepuluh rajanya (Why 17:16,17).

(Untuk keterangan yang lebih rinci tentang nubuat ini, silakan lihat catatan setelah bab terakhir buku ini di halaman 93.)

Kita telah melihat bahwa sebenarnya pelacur yang digambarkan Alkitab adalah sistem dunia ini. Itu adalah "wanita" yang digunakan iblis untuk merayu hati pria agar menjauh dari Tuhan.

Tetapi jika sekarang kita berada di akhir zaman, di manakah Babel saat ini? Apakah ada, pada saat ini, sebuah tempat di dunia yang sesuai dengan nubuat ini? Apakah ada tempat yang tampaknya cocok dengan semua yang telah digambarkan? Mari kita lihat bersama dalam Alkitab dan perhatikan bagaimana hal-hal ini bisa sesuai dengan dunia kita saat ini.

“KOTA” YANG BESAR

Ketika kita membaca pasal 17 dan 18 dari Kitab Wahyu yang menyelidiki tentang identitas Babel, ada dua hal yang jelas. Salah satunya yaitu bahwa itu adalah "kota besar" (Why 17:18). Juga, itu akan dihancurkan oleh api (Why 17:16). Jadi, dapat disimpulkan bahwa itu sebenarnya adalah tempat konkret yang nyata, dan bukan hanya semacam wujud "spiritual".

Meskipun - seperti yang telah kita lihat - ada aspek spiritual dalam Babel, jelas bahwa ada juga tempat konkret nyata yang melambangkan roh Babel pada saat-saat terakhir, yang akan dihancurkan oleh api.

Dalam Perjanjian Lama, kota Babel yang sebenarnya ada. Itu adalah ibu kota kerajaan yang juga disebut sebagai "Babel". Kota itu adalah pusat dan dengan demikian menjadi semacam simbol untuk seluruh kerajaan.

Oleh karena itu, "kota" Perjanjian Baru mungkin lebih dari sekadar sebuah kota, tetapi seluruh bangsa yang dicirikan oleh kota. Jadi, apa yang akan kita pelajari tentang "kota" Babel, mungkin termasuk seluruh negara dan budayanya. Meskipun ada beberapa spekulasi, buktinya lama-kelamaan akan menjadi jelas.

PASAR DUNIA

Dalam pencarian identitas tempat yang disebut "Babel", kita akan mulai dengan bagian yang paling jelas dari pewahyuan alkitabiah. Satu hal yang sangat jelas dari kedua pasal itu yaitu bahwa Babel terakhir adalah pasar dunia. Fakta ini sangat penting. Telah dijelaskan bahwa dia bukan sekadar wujud spiritual.

Babel adalah pusat utama, atau bahkan pusat perdagangan dunia. Itu adalah tempat di mana semua orang yang memiliki apa pun untuk dijual akan memasarkannya. Terjadi jual beli yang begitu banyak di tempat yang satu ini sehingga para pedagang di seluruh bumi menjadi kaya dengan menjual barang-barang mereka ke Babel.

Ada tertulis bahwa: "... pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya" (Why 18:3). Jadi, jika hendak mengidentifikasi wanita ini, kita harus mencari tempat nyata di dunia yang cocok dengan gambaran ini. Itu haruslah tempat dengan terjadinya banyak atau sebagian besar jual beli, dari apa yang dihasilkan dunia.

Kemudian kita diberi daftar panjang barang-barang mewah yang telah dijualbelikan Babel. Ayat 12 berbunyi: “... yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia."

Itu daftar yang cukup panjang. Itu mencakup semua jenis barang yang dianggap mahal, menarik, dan diinginkan pada masa di mana wahyu tersebut diberikan. Itu mewakili yang terbaik dari semua yang ditawarkan dunia.

Sudah hampir 2.000 tahun berlalu sejak penulisan daftar ini, dan beberapa hal telah berubah. Telah disimpulkan bahwa Babel yang akan dihancurkan bukanlah yang kuno, melainkan wujud modern, karenanya tidak akan memperluas makna tulisan suci untuk dispekulasikan bahwa mungkin saat ini daftar tersebut termasuk barang-barang lainnya.

Mungkin saat ini daftar itu mencakup: barang perhiasan, pakaian (linen, bungur, sutra, merah tua), mobil (kereta), furnitur (kayu berharga), granit dan marmer (corak kamar mandi dan dapur masa kini), semua jenis makanan impor, buah-buahan dan sayuran, parfum, rempah-rempah dan semua jenis hewan peliharaan dan bahkan jutaan pekerja yang dieksploitasi, mungkin karena mereka bukan warga suatu negara tersebut.

Singkatnya, segala sesuatu buatan dunia yang diinginkan, diimpor Babel untuk memuaskan nafsunya akan kemewahan. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi dia pada saat ini, kita harus mencari kota/bangsa yang memiliki keinginan yang tak terpuaskan terhadap semua jenis barang hiasan nan indah.

Perhatikanlah bahwa "kota" ini tampaknya tidak memproduksi barangnya sendiri. Banyak barang yang dia konsumsi dengan acuh adalah diimpor. Jadi, dapat disimpulkan bahwa utamanya dia adalah negara konsumen.

Bukan hanya itu, tetapi firman Allah mengatakan bagaimana barang-barang ini sampai ke pesisir Babel. Itu memberi kita petunjuk penting tentang identitasnya. Mohon perhatikanlah hal ini. Barang-barang itu tiba dengan kapal. Ini bukan sembarang kapal atau beberapa kapal, tetapi tampaknya selera pelacur itu membutuhkan layanan dari hampir semua orang yang memiliki atau bekerja di kapal.

Ayat 17 dan 18a berbunyi: "Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh, dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya." Kemudian dalam ayat, 19 fakta ini diulangi lagi, para pelaut dan pemilik kapal menangis dan meratap, berkata, "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal!”

(Kota kuno Babel yang baru-baru ini hendak dibangun kembali oleh Saddam Hussein tidak dapat menjadi pemenuhan nubuat ini. Babel Irak terletak ratusan mil di atas sungai Efrat yang tidak dapat dilayari oleh kapal-kapal yang melintasi samudra.)

Volume perdagangan yang dilakukan dengan Babel mendukung gagasan bahwa dia bukan hanya sebuah kota semata, tetapi sebuah kota yang mewakili bangsa yang lebih besar. Tidak ada satu kota pun, walau seberapa besarnya, yang dapat mengonsumsi begitu banyak sehingga membutuhkan layanan dari semua kapal dan pemilik kapal di dunia untuk memuaskan keinginannya.

Lebih lanjut, dapat disimpulkan dengan aman dari tulisan suci ini bahwa Babel pasti memiliki akses ke laut. Bahkan, pasti sangat mudah diakses. Dia adalah tempat yang mengharuskan sebagian besar barang yang diimpor tiba dengan kapal. Rute utama barang-barang ini bukan melalui darat, tetapi melalui laut.

Oleh karena itu, Babel pasti memiliki sangat banyak pelabuhan untuk menyediakan akses bagi “setiap nakhoda” (Why 18:17) di dunia untuk melayani dia. Tak ada satu kota pun di dunia ini yang memiliki ruang pelabuhan yang cukup untuk menampung puluhan ribu kapal.

Babel amat sangat kaya. Karena itu, dia pasti negara yang paling kaya di dunia - ekonomi terbesar di dunia. Ini adalah kesimpulan yang sangat masuk akal untuk diambil, karena untuk membeli begitu banyak barang yang paling berharga di bumi, dia harus memiliki kelimpahan uang. Dalam Wahyu 18:19 dikatakan bahwa "... semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal."

Jadi, saat kita hendak mengidentifikasi Babel modern, kita harus mencari tempat di dunia yang dikenal dengan pengeluarannya yang boros dan kekayaannya yang melimpah. Secara umum penduduknya harus memiliki tingkat pendapatan yang sangat tinggi yang mereka habiskan dengan acuh. Saat berbicara tentang Babel, tentu saja kita mengacu pada karakteristik umum populasi. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di Babel yang bertindak dengan cara tertentu yang memberinya ketenaran internasional tertentu.

Tentu saja ada pengecualian. Di antara penduduk Babel saat ini, pasti ada, sama seperti pada zaman Sodom, setidaknya satu orang yang saleh. Bahkan, kita dapat meyakini hal ini karena Allah memanggil umat-Nya yang ada di dalam dirinya untuk keluar darinya (Why 18:4).

Tetapi secara umum kita memahami bahwa meskipun ada pria dan wanita saleh yang tinggal di tempat itu, karakter utama dari populasinya adalah seperti yang dijelaskan dalam Wahyu.

BABEL MENCINTAI KEMEWAHAN

Karakteristik penting lainnya dari Babel, salah satu yang akan membantu kita untuk mengidentifikasi dia, adalah bahwa dia mencintai kemewahan (Why 18:7,9,14). Bahkan, dia kecanduan pada hal tersebut. Dia memanjakan dirinya dengan semua barang yang bisa dibayangkan, yang dengan itu dia bisa memuaskan jiwanya. Mungkin rumahnya penuh dengan segala jenis pernak-pernik dan dekorasi. Kita dapat membayangkan bahwa "kereta"nya berkilau dan baru.

Tak diragukan lagi, perhatiannya selalu ada pada dirinya sendiri, mencari cara agar dia dapat sepenuhnya memuaskan keinginan atas kenyamanan dan kemudahan yang terus-menerus. Mungkin itu termasuk hasrat untuk memiliki makin banyak pakaian, makin banyak perhiasan (Why 17:4) dan pencarian tanpa henti atas makanan dan minuman terbaik. Kita dapat berspekulasi bahwa dia menghabiskan banyak waktunya untuk berbelanja dan mengunjungi restoran dan bar atau kedai teh dan kopi yang baru. Hiburan mungkin menyita sebagian besar waktunya. Semua jenis film, acara olahraga, teater, atau pesta mungkin menjadi fokus perhatiannya. Bahkan mungkin mobil baru, perlengkapan olahraga, kapal, ATV, mobil salju, mobil karavan, jet ski, dan banyak hal lainnya telah menghabiskan sebagian besar pendapatannya.

Mungkin saja rata-rata orang di Babel terakhir hidup pada tingkat yang, hingga masa yang paling akhir, hanya dinikmati oleh para raja dan bangsawan. Mungkin penduduk Babel dapat membeli hampir semua jenis makanan atau minuman yang mereka inginkan.

Tak diragukan lagi bahwa rumah-rumah penduduk Babel dipenuhi dengan segala jenis kenyamanan, kemewahan, dan bahkan pemborosan. Televisi mereka besar dan sofa mereka nyaman. Lemari mereka tak pernah cukup besar untuk menampung semua pakaian di dalamnya. Mereka memiliki "pelayan" elektronik untuk mencuci pakaian dan piring.

Lambat laun, bukannya memasak makanan sendiri, mereka makan di restoran yang akan melayani mereka. Jika menginginkan apa pun, mereka cukup menggunakan "kereta" mereka dan dalam beberapa menit keinginan mereka terpenuhi. Mereka hidup secara meriah dalam segala hal.

Mungkin Anda merasa bahwa saya terlalu jauh dalam membahas perumpamaan karakter Babel. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Babel hidup “mewah” (Why 18:7). Di dunia kita saat ini, hidup "mewah" artinya hidup seperti yang telah digambarkan. Jika kurang dari itu, maka tidak akan sesuai. Dia harus menjadi lambang pemuasan diri sendiri.

Babel mencurahkan bagi dirinya sendiri segala yang dia mampu. Perekonomiannya tampaknya sangat tergantung pada konsumerisme. Dia telah mendapatkan ketenaran di seluruh dunia atas pemuasan dirinya sendiri. Penduduknya mencintai dunia dan semua hal yang ada di dunia.

Hati mereka sepenuhnya mengabdi dan mengejar semua yang ditawarkan dunia saat ini. Semua kesenangan naluriah, hiburan, barang, dan kenyamanan yang tersedia adalah hasrat mereka yang tiada henti. Sungguh, “dia memuliakan dirinya sendiri dan hidup dengan mewah” (Why 18:7). Dalam sejarah dunia, belum pernah ada satu pun bangsa yang seperti Babel.

DOMINASI DUNIA

Karakteristik lain dari Babel yang bisa membantu dalam pengidentifikasian yaitu bahwa dia memegang posisi memerintah di kancah dunia. Firman Allah mengatakan bahwa: "... perempuan yang telah kaulihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi" (Why 17:18).

Ini luar biasa! Babel adalah kota/bangsa yang mendominasi kancah dunia. Dia begitu kuat dan berpengaruh sehingga bisa dikatakan dia "memerintah" atas penguasa bumi lainnya. Ini menyampaikan bahwa kita harus mencari tempat yang merupakan semacam adidaya, mungkin yang adikuasa. Babel pasti tempat yang sangat jelas dan menonjol. Meskipun dia mungkin tidak memerintah seluruh dunia secara langsung, dia mendominasi para penguasa dan bangsa lain. Dia punya cara untuk memengaruhi negara lain agar mau menuruti kehendaknya. Tulisan suci tidak mengatakan apakah itu dilakukan secara diplomatis, militer, atau dengan tekanan ekonomi, tetapi jelas bahwa kekuatan dan pengaruhnya sangat besar.

Tak diragukan lagi karena posisinya yang dominan, Babel menjadi bangga. Hatinya terangkat karena posisi dan kekuatannya. Dia benar-benar egois dan menganggap dirinya yang terbaik dalam segala hal. Beberapa pedagang (dan mungkin perusahaan) Babel terkenal di dunia. Pengaruh finansial mereka mendominasi.

Mungkin beberapa pedagang ini telah menjadi miliarder dan nama mereka dikenal hampir di mana-mana. Tulisan suci mengajarkan kepada kita fakta-fakta ini dengan mengatakan: "... pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi" (Why 18:23).

Perwujudan terakhir dari si pelacur sangat percaya diri akan kekuatan dan ketangguhannya. Mungkin, dia ada di tempat yang terisolasi dari seluruh dunia, jadi, merasa cukup aman dan tersembunyi. Dia membayangkan bahwa tidak ada yang bisa menjatuhkannya.

Alkitab mewahyukan bahwa: “Sebab ia berkata di dalam hatinya: ‘Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung'” (Why 18:7). Bahkan mungkin dia percaya bahwa posisi dan kemakmurannya adalah karena berkat Tuhan.

Sikap kesombongan, dominasi dunia, dan rasa aman yang luar biasa ini adalah karakteristik yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi Babel di zaman modern. Satu-satunya tempat unik yang saat ini cocok dengan semua deskripsi itu adalah Amerika Serikat. Itu adalah satu-satunya bangsa di dunia ini yang sesuai dengan semua aspek Babel.

KETERIKATAN DENGAN SEKS

Salah satu sifat paling jelas yang kami gunakan untuk mengidentifikasi si pelacur adalah seks yang bebas dan sering terjadi. Babel bukan hanya pelacur, tetapi pelacur yang "besar" (Why 17:1). Karena itu, akan terlihat bahwa masyarakat dari bangsa yang telah diidentifikasi sebagai “Babel” akan disibukkan dengan seks. Dia akan terobsesi pada hal itu.

Mungkin media di tempat itu penuh dengan segala jenis foto sugestif, artikel yang tak bermoral, dan film cabul. Mungkin dia selalu mencari lebih banyak rangsangan di bidang seks. Karena itu, pornografi, ketelanjangan, dan amoralitas dari setiap jenis dan deskripsi makin umum terjadi di dalamnya. Mungkin mereka yang memiliki pengaruh dalam industri hiburan seperti bioskop, musik, dan media cetak akan terus-menerus merasuki untuk menjajal seberapa banyak kekotoran yang dapat mereka keluarkan.

Sebelum penghakimannya datang, Babel mungkin akan seburuk atau lebih buruk dari Sodom dan Gomora. Kemungkinan besar dia akan sama jahatnya seperti penduduk bumi pada zaman Nuh. Nafsunya atas kemewahan hanya akan tersaingi oleh nafsunya atas berbagai jenis seks.

Misalnya, dalam kisah Lot dan pelariannya dari Sodom diketahui bahwa warga kota itu berkumpul di depan pintunya menuntut dia untuk menyerahkan kedua pria itu. Mereka menginginkannya supaya mereka dapat melampiaskan nafsu sesat kepadanya di hadapan semua orang. Kita juga dapat membayangkan bahwa, sebelum penghakimannya datang, Babel akan mengabaikan hati nurani atau rasa malu sekecil apa pun.

Seks yang tak terkendali melahirkan kekerasan. Entah mengapa, tetapi kedua hal ini, seks yang tak terkendali dan kekerasan, berjalan seiring. Pada zaman Nuh, bukan hanya segala macam amoralitas yang merajalela, tetapi "... bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan" (Kej 6:11). Jadi, sebelum akhir zaman ini, kita tidak hanya akan melihat penekanan yang meningkat pada ketelanjangan dan seks, tetapi juga meningkatnya kekerasan tak terkendali yang mengejutkan.

Akhirnya Babel menjadi begitu penuh dengan kekotoran, penyimpangan, dan nafsu yang tak terkendali sehingga segerombolan setan dan roh-roh jahat tertarik padanya. Ketika keburukannya memuncak, dia menjadi "... tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci" (Why 18:2).

Tak diragukan bahwa roh-roh ganas ini berkerumun di sana, seperti lalat di bangkai mati, untuk berpartisipasi dan terus menstimulasi selera jahatnya.

Selama bertahun-tahun membaca bagian ini, saya berpikir bahwa kondisi Babel yang dipenuhi dengan setan adalah sesuatu yang terjadi setelah kehancurannya. Tetapi saat ini, jika dibaca dengan cermat, itu menunjukkan sesuatu yang berbeda. Saat ini terlihat bahwa itu adalah kondisinya sebelum dia diadili. Keadaannya yang jatuh dan merosot inilah yang menarik semua jenis roh jahat dan setan. Pengerumunan roh-roh jahat ini tampaknya mempercepat kerusakan moralnya yang kemudian mengarah pada penghakimannya.

Tak ada seorang pun yang tahu seberapa jauhnya kita dari akhir zaman. Siapa pun yang mengaku mengetahuinya, telah ditipu dan hendaknya jangan didengarkan. Oleh karena itu kita dapat berasumsi bahwa, meskipun Babel pada akhirnya akan mencapai puncak tertinggi dalam hal pemuasan diri sendiri, seks yang tak terkendali, dan kekerasan, mungkin dia belum sampai pada puncak ketinggian (atau kedalaman) yang maksimal.

Faktanya, saat ini tidak ada tempat di bumi yang benar-benar dapat sepenuhnya sesuai dengan gambaran ini. Karenanya, dalam pencarian akan identitas Babel, kita harus mencari negara yang belum sepenuhnya sampai pada kondisi ini, tetapi yang sedang dalam prosesnya.

Ada tertulis dalam Wahyu 18:2 bahwa “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu.” Dari situ kita mengetahui bahwa Babel modern tidak dimulai pada keadaan moral yang merosot. Ternyata sebelumnya dia lebih baik, tetapi kemudian makin jatuh sampai dia dua kali jatuh. Jadi, dalam upaya mengidentifikasi Babel saat ini, kita harus mencari "kota/bangsa" yang kaya dan memuasan diri sendiri yang sedang dalam proses nyata kemerosotan moral yang tajam.

ANGGUR PERCABULANNYA

Di tangan pelacur besar itu ada sebuah cawan emas yang penuh dengan sesuatu. Sesuatu itu adalah “kekejian dan kenajisan percabulannya” (Why 17:4). Cawan ini berisi campuran nafsu yang tak terkendali atas kekayaan, kenyamanan, kesenangan, dan seks, termasuk penyimpangan dalam segala bentuk. Cawannya penuh - itulah keberdosaan yang telah mencapai puncaknya. Tetapi apakah dia menyesal? Apakah dia mencari pengampunan dan pembebasan dari situasinya yang rusak? Tidak! Sebaliknya dia sibuk berusaha merayu orang lain untuk minum dari cawan yang sama.

Dengan menggunakan semua kekuatannya, dia membujuk orang lain untuk masuk dalam kondisi memalukan yang sama seperti dirinya. Dan dia berhasil! Alkitab mengatakan bahwa "penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya" (Why 17:2).

Dia bukan hanya "memerintah" dan memanipulasi negara-negara lain agar menuruti kehendaknya, tetapi dia menggunakan keunggulannya untuk menyebarkan cara hidupnya yang mewah dan tak bermoral kepada seluruh dunia.

Tetapi bagaimana dia mencapainya? Itu tidak ditulis dalam tulisan suci, tetapi mungkin kita dapat sedikit berspekulasi. Bisa jadi melalui media: produser film, penerbit majalah, dan industri musik, Babylon secara terbuka memperlihatkan cara-caranya yang kotor dan memikat orang lain untuk bertindak seperti dia.

Bisa jadi film dan acara televisi yang diproduksinya penuh dengan segala macam lelucon kotor, amoralitas seksual, ketelanjangan yang makin meningkat, dan penekanan pada penyimpangan.

Mungkin saja para penghibur dan penyanyi Babel memuliakan, melalui bentuk seni mereka, segala macam nafsu setan, kenajisan seksual, dan pemberontakan melawan hukum-hukum Allah. Bisa dibayangkan bahwa bukannya merasa malu, dia memuliakan amoralitas dan nafsu demi kesenangan yang tak terkendali dalam upaya menarik orang lain ke dalamnya.

Sayangnya, dia berhasil. Di seluruh dunia, orang-orang minum anggur ini. Mereka mendengar, membaca, dan melihat dari berbagai sumber tentang perilaku memalukan si pelacur. Bukannya merasa ngeri, dengan ceroboh mereka mengejarnya.

Ya, semua bangsa benar-benar mabuk dengan anggur percabulannya. Semua berupaya untuk menjadi seperti dia. Saat ini, ada satu tempat di dunia yang membuat semua bangsa iri dan semua berambisi untuk menirunya. Ketika mengidentifikasi tempat ini, maka kita juga mengidentifikasi Babel.

Ke mana pun Anda pergi, di sebagian besar negara di dunia ini, pria dan wanita mabuk dengan gagasan untuk menjadi semakmur dan sesukses tempat yang satu ini - Babel. Semua mengagumi infrastrukturnya yang terintegrasi dengan baik. Semua menyukai betapa tampak baik masyarakatnya. Semua ingin untuk mencapai standar hidup yang sama. Semua iri dengan rasa aman dan kesejahteraan yang ditunjukkannya.

Semua kemewahan, kemudahan, kekayaan, dan ya, amoralitas tampaknya sangat menarik bagi rata-rata penghuni dunia ini. Mereka meminum dalam-dalam sambil membayangkan menjadi seperti dia. Tak diragukan lagi, beberapa bangsa iri dan berpura-pura memandangnya rendah, tetapi jauh di lubuk hati semua berharap memiliki apa yang dimiliki Babel. Semua ingin menjadi kaya, kuat, nyaman, dan berdosa seperti si pelacur.

Dengan cara inilah Babel melahirkan anak perempuan. Dia mereproduksi dirinya sendiri di seluruh dunia. Jadi, dia dikenal sebagai "... ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi" (Why 17:5). Itu adalah nama yang diberikan Tuhan kepadanya. Dia berupaya sekuat tenaga membawa sebanyak mungkin orang untuk turun ke levelnya, minum dan berkubang dalam pemuasan diri sendiri dan kekotoran bersamanya. Apakah Anda tahu tempat seperti itu?

Mungkin dalam perjalanan atau melalui interaksi dengan negara lain, Anda telah melihat kemabukan bangsa-bangsa lain yang mirip seperti Babel. Atau, bahkan mungkin terbukti dari berita yang Anda dengar dan sumber informasi lain yang Anda akses.

Ketika sejenak merenungkan hal ini, Anda akan segera menyadari bahwa, dalam sejarah, pada masa ini, ada satu tempat, hanya ada satu bangsa, yang ingin ditiru oleh semua orang atau yang membuat mereka semua ingin pindah ke sana. Tempat ini adalah Amerika Serikat. Banyak yang akan bersikeras bahwa mereka membencinya, tetapi dalam lubuk hatinya, mereka ingin menjadi sepertinya. Sesungguhnya semua bangsa benar-benar mabuk dengan anggur percabulannya.

Akhir bab 4

Baca bab-bab lain secara online:

DAFTAR ISI

Bab 1: SI PELACUR

Bab 2: BABEL

Bab 3: DARAH PARA MARTIR

Bab 4: BABEL SAAT INI (Bab saat ini)

Bab 5: KEHANCURAN BABEL

Bab 6: UMAT-KU PERGILAH DARI PADANYA

Bab 7: GEREJA KATOLIK ROMA

We are always looking to offer books in more languages.


Want to help us by translating or proofreading books?

How to volunteer