A Grain Of Wheat Ministries

Membaca Online
Babel

SI PELACUR

Bab 1

Babel, buku oleh David W. Dyer

PUBLIKASI MINISTRIES “A GRAIN OF WHEAT”

Oleh David W. Dyer

Diterjemahkan oleh L. Yunnita

DAFTAR ISI

Bab 1: SI PELACUR (Bab saat ini)

Bab 2: BABEL

Bab 3: DARAH PARA MARTIR

Bab 4: BABEL SAAT INI

Bab 5: KEHANCURAN BABEL

Bab 6: UMAT-KU PERGILAH DARI PADANYA

Bab 7: GEREJA KATOLIK ROMA



KATA PENGANTAR

Betapa mudahnya untuk mengkritik orang lain, tetapi menganggap diri kita sendiri baik! Melihat kekurangan orang lain menjadi sesuatu yang alami bagi kita, tanpa menyadari kesalahan dan kegagalan kita sendiri. Sebenarnya sudah lazim jika kita menganggap diri kita tidak seburuk, sesesat, atau sekeliru "orang lain".

Tetapi, seperti yang sudah Anda ketahui, mereka yang berpikir seperti ini hanyalah mengungkap hati mereka sendiri, mengungkapkan kebanggaan dan egoisme yang ada di dalam diri mereka. Mereka gagal memahami sifat sejati dari jiwa mereka sendiri.

Kebenarannya adalah bahwa di lubuk hati kita, tidak ada orang yang lebih baik daripada yang lain. Kita semua adalah orang berdosa dari makhluk yang terburuk.

Diskusi kecil ini ada hubungannya dengan topik kita ini. Misalnya, seumur hidup, saya tak pernah mendengar seseorang menyatakan, "Saya ambil bagian dalam Babel," atau, "Saya terlibat dalam perzinaan rohani". Sebaliknya, selalu "yang lain" yang salah dan tidak pernah "aku" atau "kita".

Belakangan ini, tidak sulit untuk menemukan seseorang yang bersikeras bahwa, "gereja itu adalah bagian dari Babel" atau, "sistem keagamaan itu adalah Babel". Mereka yang membuat pernyataan ini sering melakukannya untuk membuat diri mereka merasa lebih baik atau lebih unggul, agar yang mendengarkannya tahu, bahwa mereka tidak salah, dan karenanya jauh lebih baik daripada, orang-orang yang mereka nilai salah.

Bagaimanapun, Tuhan ingin mengubah kebiasaan ini. Dia ingin mengakhiri kebiasaan yang terlalu manusiawi ini. Tujuan Allah bukan, dan tidak pernah, untuk mengungkap dosa-dosa orang lain kepada kita, sehingga kita menjadi merasa lebih baik tentang diri kita sendiri.

Namun, Dia selalu berusaha untuk mengungkap kondisi hati kita yang sebenarnya, sehingga kita dapat bertobat dan, sebagai hasilnya, mengalami lebih banyak lagi keselamatan yang Dia berikan untuk kita.

Atas semua ini, saya ingin meminta bantuan semua pembaca. Bisakah, setidaknya untuk beberapa saat, mengesampingkan semua ide yang sudah terbentuk sebelumnya tentang subjek ini. Ambil sedikit risiko dengan membuka hati dan pikiran Anda untuk sesuatu yang mungkin berbeda dari apa yang sudah Anda yakini sebelumnya.

Bukalah hati Anda kepada Tuhan, mintalah agar terang-Nya bercahaya sehingga Anda bisa menerima pemahaman baru, wahyu baru yang akan mengubah hidup Anda.

Wahyu Alkitab tentang Babel - si pelacur dari hari-hari terakhir ini - sangat penting untuk dipahami oleh semua anak Allah.

Doa saya adalah agar buku kecil ini akan digunakan Allah untuk menerangi dan memberkati semua pembaca, mempersiapkan mereka untuk kedatangan Tuhan kita yang kedua kalinya, Yesus Kristus.

“Karena [para nabi] telah menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan, ‘Damai sejahtera!’ padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera …” (Yeh 13:10).

“Lalu aku berkata, ‘Aduh, Tuhan Allah! Bukankah para nabi telah berkata kepada mereka, “Kamu tidak akan mengalami perang, dan kelaparan tidak akan menimpa kamu, tetapi Aku akan memberikan kepada kamu damai sejahtera yang mantap di tempat ini.’

Jawab Tuhan kepadaku, ‘Para nabi itu bernubuat palsu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka, dan tidak berfirman kepada mereka. Mereka menubuatkan kepadamu penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu rekaan hatinya sendiri” (Yer 14:13,14).

“Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya, ‘Damai sejahtera! Damai sejahtera!’ tetapi tidak ada damai sejahtera” (Yer 6:14).


Bab 1: SI PELACUR

Tuhan itu tidak terbatas, kekal, dan maha kuasa. Dia adalah pencipta segala sesuatu. Tidak ada yang Dia butuhkan. Karenanya, kita manusia memiliki sangat sedikit untuk ditawarkan kepada-Nya. Dia tidak membutuhkan kecerdasan kita. Dia tidak menginginkan uang kita. Dia tidak membutuhkan upaya kita atas nama-Nya. Ini bahkan termasuk upaya "Kristen". Sederhananya, Dia mampu melakukan pekerjaan-Nya tanpa bantuan kita - tanpa pelayanan, karunia, dan kemampuan khusus kita. Jika perlu, Dia dapat dengan mudah menjadikan “anak-anak bagi Abraham” dari batu-batu di sepanjang jalan (Luk 3:8).

Namun, ada satu hal yang Tuhan inginkan dari kita. Dia menginginkan hati kita. Ini adalah satu hal yang dapat kita berikan kepada Tuhan yang menyenangkan Dia. Jika dan ketika hati kita sepenuhnya milik-Nya, maka segala pekerjaan-Nya dapat dilakukan di dalam kita dan melalui kita dengan kekuatan, kecepatan, dan efisiensi.

Setiap bagian kekurangan pada kecerdasan, karunia, dan/atau kemampuan kita dapat disediakan oleh kuasa dan kasih karunia-Nya. Ketika hati kita benar-benar dan sepenuhnya milik-Nya, maka semua hal lahiriah, yang melibatkan kebutuhan pribadi kita dan pekerjaan kita bagi-Nya, dapat dijaga dengan mudah. Ketika hati kita adalah milik-Nya, maka tidak ada hambatan yang begitu besar bagi kita karena Guru kita yang penuh kasih telah mengendalikan. Tentu saja Anda ingat perintah pertama yang diberikan Tuhan kepada kita. Bunyinya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37). Jelas, karena ini adalah perintah yang pertama dan terbesar, Tuhan memberi tahu kita sesuatu yang sangat penting tentang bagaimana seharusnya hubungan kita dengan-Nya.

Dia berkata lagi dalam Amsal: “Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku … “ (Am 23:26). Ayat ini adalah ringkasan dari semua yang benar-benar diinginkan atau dibutuhkan Tuhan dari anak-anak-Nya. Dia menginginkan hati kita. Dia merindukan kepasrahan dan penyerahan total dari manusia batiniah kita kepada-Nya. Keinginan-Nya adalah agar kita memberikan diri kita sepenuhnya dan seutuhnya kepada-Nya. Ini adalah kebenaran utama dan mendasar yang harus disadari oleh semua anak-anak-Nya.

PEKERJAAN IBLIS

Namun Tuhan memiliki musuh, si iblis. Musuh ini tidak bodoh. Dia mengerti apa yang Tuhan inginkan dari manusia, mungkin jauh lebih mengerti daripada kita. Jadi, iblis bekerja untuk mengalihkan hati manusia dari Tuhan kita. Dia bekerja keras menjaga agar pria dan wanita tidak memasuki dan/atau mempertahankan keintiman dengan Tuhan mereka.

Mohon berhati-hatilah dengan hal ini. Salah satu pekerjaan dan tujuan utama Setan adalah untuk menjauhkan hati manusia dari Sang Pencipta dan mengarahkannya pada hal-hal lain. Jika dan ketika dia berhasil melakukan ini, manusia kemudian menjadi tidak mampu dan tidak berguna bagi Kerajaan Allah dan untuk melaksanakan tujuan-Nya di bumi. Begitu hati mereka dibelenggu oleh hal-hal lain - begitu cinta dan kasih sayang mereka diberikan kepada sesuatu yang lain - maka pekerjaan Allah di dalam dan melalui mereka menjadi terhalangi.

Iblis adalah "penguasa (atau pangeran) dunia ini" (Yoh 14:30). Ketika menggoda Yesus, dia mengklaim bahwa semua kerajaan dunia dan "kemuliaan" dunia adalah miliknya dan bahwa dia dapat memberikannya kepada orang lain sesuka hatinya.

Ada tertulis: “Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata iblis kepada-Nya, ‘Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki’” (Luk 4:5,6). Yesus tidak membantah pernyataan ini.

Sekarang iblis di kerajaan duniawinya memiliki banyak hal yang menarik untuk ditawarkan bagi manusia. Gudang pencobaannya besar dan menarik. Dia memiliki kekayaan untuk diberikan. Dia memiliki berbagai kesenangan untuk ditawarkan. Ini termasuk, tetapi bukan hanya: seks, narkoba, hiburan, makanan dalam berbagai jenis, ketenaran, uang, rekreasi, dan olahraga.

Jika Anda menikmati stimulasi intelektual, dia bisa menawarkan pendidikan, penelitian, atau bahkan permainan teka-teki atau trivia. Jika Anda suka bepergian, dunianya penuh berbagai tujuan dengan pemandangan, suara, dan hiburan masing-masing. Jika Anda lebih menyukai ketenaran dan popularitas, dia akan membantu Anda mengejarnya - bahkan di dalam gereja. Jika Anda ingin berkuasa atas orang lain, ini juga tersedia di ranah bisnis, politik, agama, dll. Bagaimana dengan status atau kesuksesan? Apakah ini menarik hati Anda? Apakah Anda senang ketika orang lain melihat Anda dengan iri karena rumah, mobil, rekening bank, atau jumlah barang yang Anda miliki?

Iblis memiliki sederetan kenikmatan dan pengejaran duniawi yang luar biasa, dan dia bekerja dengan itu semua untuk menarik dan kemudian merebut hati pria dan wanita. Daftar di atas sama sekali belumlah lengkap. Itu hanyalah semacam dasar sehingga pembaca dapat mulai memahami kekuatan dan daya tarik kerajaan iblis.

Iblis tidak hanya bekerja untuk mengalihkan perhatian orang awam dari Allah, dia terutama menyasar pada orang Kristen untuk merebut hati mereka dengan tawaran pemenuhan, kegembiraan, dan kesenangan. Saat dan jika orang beriman membiarkan diri mereka tergoda oleh daya tarik dan kesenangan duniawi ini, Allah menyebut ini sebagai "perzinaan".

Dalam Yakobus 4:4 tertulis: “Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi, barang siapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.” Ketika kita memberikan hati kita pada pikatan dan kesenangan dunia ini, kita melakukan perzinaan terhadap Tuhan kita.

Ketika hati kita mencintai sesuatu selain Dia, kita mengkhianati Dia dengan cara yang sama seperti seorang pezina mengkhianati kesetiaannya kepada suaminya. Dengan begitu, kita menjadi musuh Tuhan.

Kitab Amsal penuh dengan peringatan agar tidak tergoda untuk melakukan perzinaan. Pasal 7 berisi instruksi dan peringatan yang terkini dan sangat ampuh. Ayat-ayat ini bukan hanya berlaku untuk perzinaan fisik, tetapi nasihat-nasihatnya juga berlaku dalam perjalanan kita dengan Yesus. Saya rasa penting bagi semua pembaca untuk mengulas pasal tersebut.

“Hai anak-Ku, berpeganglah pada perkataan-Ku, dan simpanlah perintah-Ku dalam hatimu. Berpeganglah pada perintah-Ku, dan engkau akan hidup, simpanlah ajaran-Ku seperti biji matamu. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu; dan tulislah itu pada loh hatimu. Katakanlah kepada hikmat: ‘Engkaulah saudaraku’, dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.

Karena ketika suatu waktu aku melihat-lihat, dari kisi-kisiku, dari jendela rumahku, kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi, yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu, pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.

Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik. Dia cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah. Sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang. Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya; dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya: ‘Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu. Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.

Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir. Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu, dan kayu manis. Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari; dan bersama-sama menikmati asmara. Karena suamiku tidak di rumah; ia sedang dalam perjalanan jauh; sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama.’

Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya. Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum, sampai anak panah menembus hatinya. Seperti burung dengan cepat menuju perangkap, dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.

Oleh sebab itu, hai anak-anak; dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku. Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu. Dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya; karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya. Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut” (Ams 7:1-27).

Jelas pelacur amsal ini tidak lajang. Dia memiliki "pria" dalam hidupnya (ay 19). Namun dia merayu mereka yang tidak waspada di antara umat Tuhan.

Dengan cara yang sama, iblis juga memiliki "wanita”nya, pelacurnya. Dia sangat cantik dan menarik. Dia sangat menggoda. Dia disebut: "dunia" dan "semua hal yang ada di dunia." Dengan hal-hal ini, dia menarik hati manusia agar menjauh dari Allah dan menjerat mereka dalam jaring kenikmatan dan pengejaran duniawi, serta dengan demikian melakukan perzinaan rohani terhadap Allah.

WANITA IBLIS

Tolong jangan lewatkan kebenaran ini. Sebagai pelacur iblis, "wanita"nya, bisa dibilang, bukanlah wanita jelek. Sebaliknya, dia sangat cantik. Hal-hal yang dia tawarkan kepada pria dan wanita, untuk melemahkan dan merebut hati mereka, adalah hal yang paling menarik dan memikat yang tersedia di bumi ini.

Meskipun ini adalah tipuan, karena pada akhirnya tidak ada satu pun yang bisa memuaskan hati manusia, penampilan mereka adalah hal dan kesenangan paling menarik yang diinginkan.

Iblis sangat bermurah hati dengan wanita, pelacurnya itu. Dia dengan senang hati akan membaginya dan semua kesenangannya dengan siapa pun yang tertarik padanya. Dia dengan murah hati menawarkan kepada Yesus semua kerajaan dunia ini beserta kemuliaannya (Luk 4:5,6). Jadi, saat ini, dia bersedia untuk membagikan "kesenangan" kerajaannya kepada semua orang yang akan membuka hati kepadanya.

Mari kita perjelas bahwa tidak semua tawaran iblis adalah dosa. Menghasilkan uang bukanlah dosa. Membeli barang bukanlah dosa. Meluangkan waktu untuk hiburan atau bersantai bukanlah dosa.

Namun, jika kita tidak berhati-hati, ini dan banyak hal lain yang ditawarkan dunia ini dapat mulai menarik hati kita. Hal-hal tersebut mulai merayu kita, mengambil waktu, perhatian, dan kasih sayang kita. Hal-hal tersebut mulai mengisi tempat di hati kita yang seharusnya disediakan untuk hanya Tuhan saja.

Ada tertulis: “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu” (1 Yoh 2:15).

Tuhan kita adalah Tuhan yang cemburu. Dia cemburu dengan kasih sayang kita. Dia ingin menjadi Dia yang memenuhi hati kita. Dialah yang harus kita rindukan dan Dia harus menjadi fokus dari semua keinginan kita. Ini bukan hanya apa yang Dia cari, tetapi juga satu-satunya hal yang benar-benar akan memuaskan hati manusia.

Kita diciptakan untuk berada dalam hubungan cinta semacam ini dengan Pencipta kita. Karena itu, hanya jika kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya, kita menemukan kepuasan. Hanya saat itulah kita menjadi lengkap dan puas. Kegembiraan, pengejaran, dan tujuan yang ditawarkan dunia sebagai penggantinya selalu sulit dipahami.

Bahkan jika kita berhasil mencapainya, hal tersebut tidak pernah benar-benar "tepat sasaran". Ketika kita mengejar persembahan kesenangan duniawi dan/atau pencapaian iblis, kita tidak akan pernah damai dan tidak akan pernah benar-benar menemukan kepuasan yang kita cari. Kita diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Maka dari itu, hanya ketika kita menemukan semua diri kita di dalam Dia, kita juga akan merasa puas dan damai.

Akhir bab 1

Baca bab-bab lain secara online:

Bab 1: SI PELACUR (Bab saat ini)

Bab 2: BABEL

Bab 3: DARAH PARA MARTIR

Bab 4: BABEL SAAT INI

Bab 5: KEHANCURAN BABEL

Bab 6: UMAT-KU PERGILAH DARI PADANYA

Bab 7: GEREJA KATOLIK ROMA

We are always looking to offer books in more languages.


Want to help us by translating or proofreading books?

How to volunteer